Pages

Subscribe:

Sabtu, 06 Agustus 2011

Persema Ingin Hapus Status Medioker


MAlANG - Keputusan berbelok ke Liga Primer Indonesia (LPI) bakal menjadi memori mengesankan bagi Persema Malang. Di kompetisi anyar tersebut, tim berkostum utama warna merah menempati posisi bergengsi di papan atas, bersaing dengan Persebaya 1027.

Posisi tersebut adalah prestasi terbaik Persema sejak mengikuti kompetisi nasional, baik di era Divisi Utama maupun Indonesia Super League (ISL). Selama itu pula pemilik Stadion Gajayana berada dalam bayang-bayang saudara mudanya, Arema FC.

Persema juga dianggap tim biasa karena tak mempunyai prestasi membanggakan dalam beberapa dekade terakhir. Sayang ketika tim sedang melambung, kompetisi LPI terancam tak bakal diteruskan karena PSSI akan membentuk format baru.

Kendati demikian, pelatih Persema Timo Scheunemann masih menebar impian melanjutkan prestasi tersebut. Pelatih kelahiran Pare, Kediri, tersebut ingin mencatat sejarah terbaik untuk Laskar Ken Arok di persepakbolaan Indonesia. Prestasi LPI menurutnya menjadi pijakan bagus.

“Jika kompetisi ISL dan LPI digabung, sudah pasti persaingan bakal berat. Tapi saya optimistis Persema akan lebih baik dibanding sebelumnya. Melihat perjalanan di putaran pertama LPI kemarin, Persema mengalami perkembangan berarti,” tuturnya.

Satu hal positif yang dicatat Timo adalah perkembangan mental bertanding pasukannya. Saat mengikuti ISL, Persema masih kesulitan untuk kompetitif dibansing pesaingnya. Di LPI, tim ini mempunyai catatan pertandingan tandang yang memuaskan.

Perencanaan menghadapi kompetisi baru pun dirancang sesempurna mungkin oleh mantan pelatih futsal ini. Ia sengaja tidak membuka seleksi pemain karena lebih suka mengambil pemain incaran yang sudah matang dan teruji di kompetisi.

Pemain bintang sekaliber Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan pun dipagari walau menjadi incaran sejumlah klub. Ia sangat optimistis komposisi yang ada sekarang, dengan tambahan beberapa pemain berpengalaman, Persema bakal menjadi kekuatan baru di Indonesia.

“Agustus nanti kita lihat apakah rencana kita sesuai yang kita inginkan. Jika berhasil mendapatkan pemain sesuai kebutuhan tim, saya yakin tim ini jauh lebih baik. Saya sendiri tidak khawatir bersaing di kompetisi baru nanti,” kata Timo yang masih berstatus debutan sebagai pelatih tim sepakbola profesional.

Sementara, khusus Irfan bachdim, Timo berharap musim depan ia lebih fit dibanding musim ini. Pemain berposisi striker maupun gelandang serang itu sering dihantam cedera hingga sempat absen lama. Bahkan kegiatan di timnas pun juga terganggu cedera.

Diakuinya keberadaan Irfan selama di LPI membawa pengaruh positif terhadap kepercayaan diri tim pada umumnya. Ia juga memberi kontribusi besar lewat permainan dan gol-golnya. Itulah alasan utama Persema mengikat Irfan dengan kontrak tiga tahun sekaligus dan enggan melepasnya ke klub lain.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/hmr)

0 komentar:

Posting Komentar

tak kenal maka tak nornal